Conceptual Study Of Central Government Policies In Resolving The Papua Conflict In Indonesia (Papua Special Autonomy Perspective)

Authors

  • Methodius KOSSAY Trisakti University, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.38142/ijesss.v3i3.237

Keywords:

Government Policy, Conflict, Papua Special Autonomy

Abstract

Since the implementation of Special Autonomy in Papua, various policies have been implemented by the central government to resolve conflicts in Papua. This policy is carried out through several regulations regarding the acceleration of welfare development in Papua as a way to resolve the Papuan conflict. The method used in this paper is juridical-normative with a conceptual approach to researching library materials using the object of the study of writing in the form of existing libraries. The purpose of this paper is to find out the policies of the Central Government in resolving the Papuan Conflict in Indonesia (Papua Special Autonomy Perspective). With the results of his research that the Central Government's policy in resolving the Papuan conflict in Indonesia (Papua Special Autonomy Perspective) is to solve the root problems in Papua with a welfare and security development policy under the legal umbrella of the Papua Special Autonomy Law and its derivatives regulations. However, this policy has not had a significant impact on resolving the conflict in Papua because it has not resolved the roots of the conflict that occurred in Papua. So one of the steps that must be taken is to open a space for peaceful dialogue to resolve the conflict thoroughly, thoroughly and with dignity.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adriana Elisabeth, Agenda dan Potensi Damai di Papua, Jakarta: LIPI Press, 2005.

Anjani Nur Permatasari. (2021). Terungkap! Ini Deretan Fakta & Penyebab Konflik Senjata TNI dan KKB Papua yang Tak Kunjung Usai. Retrieved May 18, 2022, from KOMPAS.tv website: https://www.kompas.tv/article/154077/terungkap-ini-deretan-fakta-penyebab-konflik-senjata-tni-dan-kkb-papua-yang-tak-kunjung-usai.

Azhary, Negara Hukum Indonesia Analisis Yuridis Normatif Tentang Unsur-Unsurnya, Jakarta: UI Press, 1995.

Bambang Sutiyoso, Aktualita Hukum dalam Era Reformasi Jakarta; Raja Grafindo Persada, 2004. BeritaSatu.com. (2021, September 29). Komnas HAM Papua: Aksi KKB Papua Bercirikan Teroris. Retrieved May 18, 2022, from beritasatu.com website: https://www.beritasatu.com/nasional/834563/komnas-ham-papua-aksi-kkb-papua-bercirikan-teroris.

Budiarti, AP, Penyelesaian Konflik Papua: dari Habibie ke Jokowi, dalam S.Haris (ed), Menimbang Dua Dekade Reformasi, Jakarta, Yayasan Obor Indonesia, 2019.

CNN Indonesia. (2021, October). Konflik Papua, Jokowi-SBY Disebut Tak Sabar Dengar “Merdeka.” Retrieved May 18, 2022, from nasional website: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211002001647-20-702390/konflik-papua-jokowi-sby-disebut-tak-sabar-dengar-merdeka

Dafrif, H..Rambutku Memang Lurus Kulitku Juga Putih Tetapi Hati dan Pikiranku Keriting, Yogyakarta: Depublish, 2016

H. Sadjijono, HUKUM ; antara Sollen dan Sein ( Dalam Prespektif Praktek Huku m di Indoensia, Surabaya: UBHARA Press & LaksBang PRESSindo, 2017.

Indonesia. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan bagi Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18B Ayat (1).

Indonesia. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2021 Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi papua.

InfoPublik - Pembangunan Papua dan Papua Barat Harus Selaras Inpres Nomor 9 Tahun 2021. (2021). Retrieved May 18, 2022, from Infopublik.id website: https://infopublik.id/kategori/nasional-ekonomi-bisnis/506288/pembangunan-papua-dan-papua-barat-harus-selaras-inpres-nomor-9-tahun-2021.

Intelektual Papua Sebut Di Balik Keberhasilan Otsus Banyak Hal Mesti Dibenahi - I Papua. https://web.facebook.com/tabloid.jubi.5. (2021, June 13). Retrieved May 18, 2022, from Tanah Papua No.1 News Portal website: https://jubi.co.id/intelektual-papua-sebut-di-balik-keberhasilan-otsus-banyak-hal-mesti-dibenahi/

Jihaan Khoirunnisaa. (2021, June 22). Polri Ungkap 4 Akar Masalah Penegakan Hukum di Papua. Retrieved May 18, 2022, from detiknews website: https://news.detik.com/berita/d-5616366/polri-ungkap-4-akar-masalah-penegakan-hukum-di-papua

Katharina Riris, Menakar Capaian OTONOMI KHUSUS PAPUA, Jakarta; Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2019.

Lawrence M. Friedman, Law and Society An Introduction, Prentice-hall, Inc. ( Englewood Cliffs: New Jersey, 1997.

Lima Wilayah Adat. (2022, April 25). Retrieved May 18, 2022, from Badan Penghubung Daerah Provinsi Papua website: https://penghubung.papua.go.id/5-wilayah-adat/

Lukas Enembe, Papua: Antara Uang dan Kewenangan .Jakarta: RMBooks, 2016.

Maulana Y, Dinamika Pengawasan Pengelolaan Dana Otonomi Khusus di Papua (dalam nll Aziz dan Rs Zuhroh (eds), dinamika pengawasan dana Otonomi Khusus dan Istimewah ( Jakarta; Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2018.

Muladi, Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Reformasi Hukum di Indonesia, Jakarta: The Habibie Center, 2002.

Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta: Prenada Media Group. 2016.

Philipus M. Hadjon dalam artikelnya berjudul” Ide Negara Hukum Dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia” yang disampaikan pada Simposium tentang Politik, Hak Asasi dan Pembangunan dalam rangka Dies Natalis XL.Lustrum VIII Universitas Arilangga Surabaya tanggal 3 November 1994.

Richard M. Steers, Efektivitas Organisasi, Jakarta; Erlangga, 1985.

Soerjono Soekanto, Faktor-faktor yang mempengaruhi Penegakan Hukum, Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada, 2002.

Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Yogyakarta: Liberty Yogyakarta,1999.

Widjojo Muridan. et al,.Papua road map : Papuanisasi dan Rekonsiliasi Sosial -Model Jangka Panjang Penyelesaian Konflik di Papua, (Jakarta: Riset kompetitif 2008, Pusat Penelitian Politik, Kedeputian Ilmu Pengetahuan dan Kemanusian ); Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia /LIPI.

Widjojo, Muridan S, Papua Roap Map, (Jakarta: LIPI Press, 2009).

Downloads

Published

2022-11-30